Gambar dari sini |
Oleh: Hendra Saputra
Rahasia
kesuksesan bagi setiap orang dalam hidup adalah menempati posisi siap ketika
sebuah peluang datang, begitulah kata Benyamin Desraili seorang sastrawan asal
Inggris. Alasannya jelas, karena peluang emas jarang bahkan tak akan terulang
untuk kedua kalinya. Oleh sebab itu, setiap waktu dan kesempatan yang datang
adalah suatu hal yang tak ternilai harganya, yang sudah semestinya digunakan
semaksimal mungkin guna meraih sukses kehidupan.
Hal itu pulalah yang mungkin sedang
diterapkan oleh para mahasiswa dewasa ini. Para mahasiswa yang marak menggeluti
profesi sampingan selain status sosial sebagai pelajar yang disandangnya. Ada
yang menjadi wiraswasta, seperti berjualan pulsa, baju, makanan, dan
sebagainya. Ada pula yang menggeluti pekerjaan semisal jadi guru ngaji, guru
les private, pembicara, penulis lepas
sampai bisnis multi level marketing
pun masih banyak yang menekuni.
Mengingat,
memang masa-masa seperti ini harus dioptimalkan sebaik mungkin sebelum nantinya
lulus meninggalkan kampus tercinta. Karena pada masa-masa inilah jati diri dan
semangat juang yang membara sedang berkobar-kobarnya. Pada waktu ini pula, masa
depan seorang mahasiswa mulai menemukan arahnya. Seperti yang telah diungkapkan
oleh Bang Haji Rhoma Irama, ”Darah muda, darah yang berapi-api.”
Melalui kampus yang notabene adalah
kawah candradimuka bagi setiap individu, baik untuk mengasah potensi diri
maupun intelektualisasi pemikiran. Ternyata selain itu kampus juga memiliki
potensi lain yang sebetulnya sangat menguntungkan mahasiswa, yaitu dengan
berbagai fasilitas pengembangan softskill
dan jaringan yang tersedia.
Lewat hal inilah aneka pikiran kreatif
dan bakat mahasiswa dapat terasah dan tersalurkan. Baik untuk pengasah skill sesuai bakat minatnya maupun akses
atau jaringan dalam pengembangan bakat tersebut. Contohnya saja sebagai
mahasiswa kita dipermudah dalam menjalankan praktik mengajar lewat les private melalui title mahasiswa yang kita sandang. Dipermudah untuk
mengeksplorasikan ide-ide kita ke dalam tulisan yang nantinya dapat disalurkan
ke berbagai surat kabar, karena tak dapat dipungkiri banyak media cetak yang
memberikan rubrik khusus untuk para mahasiswa. Berjualan seperti pulsa, baju
dan lainnya pun serasa dipermudah dengan banyaknya teman maupun kenalan di
dalam ataupun di luar kampus.
Prioritas Utama
Memang uang bukanlah segalanya di dunia
ini. Namun tetap saja, orang hidup pasti membutuhkan uang. Bahkan dari
permasalahan inilah, orang dapat berbuat kejahatan yang seakan menghilangkan
sifat-sifat kemanusiaannya. Uang seakan menjadi ukuran kebahagiaan materi di
dunia ini. Sehingga banyak orang yang mencarinya, entah itu dengan cara yang
halal atau haram.
Para mahasiswa pun juga tak dipungkiri
membutuhkan uang. Maka dari itu, banyak diantara mereka yang bekerja sambilan.
Alasannya pun beragam, ada yang murni untuk mendapatkan uang demi membantu
orang tua membayar biaya perkuliahan. Ada pula yang ingin berlatih hidup
mandiri, sehingga tidak selalu bergantung pada orang tua. Namun, ada juga yang
beralasan untuk mendapatkan pengalaman.
Hal itu tentu saja bersifat positif,
selagi tidak mengganggu perkuliahan. Sebab, bagaimanapun juga seorang mahasiswa
diamanati kuliah kan untuk mencari ilmu bukan mencari uang. Meskipun hal
tersebut mengalami pengecualian dalam prioritas latar belakang alasan kerjanya.
Melihat, tak sedikit juga orang yang kerja sambil kuliah, bukan kuliah sambil
kerja.
Lebih lanjut, selain seorang mahasiswa
dapat belajar menghadapi kehidupan bermasyarakat nantinya. Para mahasiswa juga
mendapatkan pengalaman yang tak ternilai harganya tatkala terjun menggeluti
kerja sambilan entah apapun itu. Namun perlu diperhatikan juga, manajemen waktu
dalam memprioritaskan kuliah atau kerja yang diutamakan. Karena orang yang sukses
adalah orang yang dapat mengatur waktunya, bukan waktu yang mengaturnya.
2 comments:
ane gak nyambi nih. ane merasa gagal berkembang.
hahags....
kembangin aja tom pke baking powder...
:D
Post a Comment