Monday, October 13, 2014

Kuliah vis a vis Kerja Sambilan

Gambar dari sini

 Oleh: Hendra Saputra

            Rahasia kesuksesan bagi setiap orang dalam hidup adalah menempati posisi siap ketika sebuah peluang datang, begitulah kata Benyamin Desraili seorang sastrawan asal Inggris. Alasannya jelas, karena peluang emas jarang bahkan tak akan terulang untuk kedua kalinya. Oleh sebab itu, setiap waktu dan kesempatan yang datang adalah suatu hal yang tak ternilai harganya, yang sudah semestinya digunakan semaksimal mungkin guna meraih sukses kehidupan.
Hal itu pulalah yang mungkin sedang diterapkan oleh para mahasiswa dewasa ini. Para mahasiswa yang marak menggeluti profesi sampingan selain status sosial sebagai pelajar yang disandangnya. Ada yang menjadi wiraswasta, seperti berjualan pulsa, baju, makanan, dan sebagainya. Ada pula yang menggeluti pekerjaan semisal jadi guru ngaji, guru les private, pembicara, penulis lepas sampai bisnis multi level marketing pun masih banyak yang menekuni.
            Mengingat, memang masa-masa seperti ini harus dioptimalkan sebaik mungkin sebelum nantinya lulus meninggalkan kampus tercinta. Karena pada masa-masa inilah jati diri dan semangat juang yang membara sedang berkobar-kobarnya. Pada waktu ini pula, masa depan seorang mahasiswa mulai menemukan arahnya. Seperti yang telah diungkapkan oleh Bang Haji Rhoma Irama, ”Darah muda, darah yang berapi-api.”
Melalui kampus yang notabene adalah kawah candradimuka bagi setiap individu, baik untuk mengasah potensi diri maupun intelektualisasi pemikiran. Ternyata selain itu kampus juga memiliki potensi lain yang sebetulnya sangat menguntungkan mahasiswa, yaitu dengan berbagai fasilitas pengembangan softskill dan jaringan yang tersedia. 
Lewat hal inilah aneka pikiran kreatif dan bakat mahasiswa dapat terasah dan tersalurkan. Baik untuk pengasah skill sesuai bakat minatnya maupun akses atau jaringan dalam pengembangan bakat tersebut. Contohnya saja sebagai mahasiswa kita dipermudah dalam menjalankan praktik mengajar lewat les private melalui title mahasiswa yang kita sandang. Dipermudah untuk mengeksplorasikan ide-ide kita ke dalam tulisan yang nantinya dapat disalurkan ke berbagai surat kabar, karena tak dapat dipungkiri banyak media cetak yang memberikan rubrik khusus untuk para mahasiswa. Berjualan seperti pulsa, baju dan lainnya pun serasa dipermudah dengan banyaknya teman maupun kenalan di dalam ataupun di luar kampus. 

Prioritas Utama
Memang uang bukanlah segalanya di dunia ini. Namun tetap saja, orang hidup pasti membutuhkan uang. Bahkan dari permasalahan inilah, orang dapat berbuat kejahatan yang seakan menghilangkan sifat-sifat kemanusiaannya. Uang seakan menjadi ukuran kebahagiaan materi di dunia ini. Sehingga banyak orang yang mencarinya, entah itu dengan cara yang halal atau haram.
Para mahasiswa pun juga tak dipungkiri membutuhkan uang. Maka dari itu, banyak diantara mereka yang bekerja sambilan. Alasannya pun beragam, ada yang murni untuk mendapatkan uang demi membantu orang tua membayar biaya perkuliahan. Ada pula yang ingin berlatih hidup mandiri, sehingga tidak selalu bergantung pada orang tua. Namun, ada juga yang beralasan untuk mendapatkan pengalaman.   
Hal itu tentu saja bersifat positif, selagi tidak mengganggu perkuliahan. Sebab, bagaimanapun juga seorang mahasiswa diamanati kuliah kan untuk mencari ilmu bukan mencari uang. Meskipun hal tersebut mengalami pengecualian dalam prioritas latar belakang alasan kerjanya. Melihat, tak sedikit juga orang yang kerja sambil kuliah, bukan kuliah sambil kerja.      

Lebih lanjut, selain seorang mahasiswa dapat belajar menghadapi kehidupan bermasyarakat nantinya. Para mahasiswa juga mendapatkan pengalaman yang tak ternilai harganya tatkala terjun menggeluti kerja sambilan entah apapun itu. Namun perlu diperhatikan juga, manajemen waktu dalam memprioritaskan kuliah atau kerja yang diutamakan. Karena orang yang sukses adalah orang yang dapat mengatur waktunya, bukan waktu yang mengaturnya.

Sunday, October 12, 2014

Rahasia di balik Rahasia

Gambar dari sini

Oleh: Hendra Saputra

Hari bertambah hari benar-benar membuat ku merasa semakin bertambah pengalaman ku sebagai seorang hamba yang tak berdaya dalam menjalani kehidupan jikalau tanpa daya dan kuasa-Nya.
Allah... hanya kepada-Mu lah segala urusan disandarkan. Hanya Engkau yang Maha Menentukan mana yang pantas atau yang tak pantas bagi setiap makhluk yang selalu dalam penguasaan-Mu. Hanya Engkau yang Maha Melihat setiap langkah dan gerak makhluk-Mu.
Hal itu jadi mengingatkanku akan sms seorang akhi bernama Muhammad Yusuf Q.  kepada ku dia ber-sms seperti ini:
“Ada begitu banyak hal terlewati begitu saja dalam hidup ini, tanpa berhasil kita maknai. Pengalaman pribadi atau orang lain serta fenomena alam yang bertaburan selayaknya dipetik  menjadi hikmah. Namun, tidak banyak manusia mencoba meraih hikmah tersebut. Kalau saja kita berkenan merenungi sejenak, maka akan kita temukan begitu kuasanya Allah SWT menciptakan alam ini dengan tidak sia-sia.
Hidup di dunia ini hanya satu kali, tak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna. Tugas kita adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar, perkara apapun yang terjadi kita serahkan saja kepada Allah Yang Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Kita harus selalu sadar sepenuhnya bahwa yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut-Nya. Bahkan sangat mungkin kita terkecoh oleh keinginan dan harapan kita sendiri. Pengetahuan tentang diri kita atau tentang apapun amat terbatas, sedangkan pengetahuan-Nya menyelimuti segalanya. Dia tahu awal, akhir, dan segalanya. Satu kali lagi betapapun kita sangat menginginkan sesuatu, tetap hati kita harus dipersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan kita. Karena, mungkin itulah yang terbaik buat kita.”

 Segala sesuatu hanya bergantung pada Allah. Kita sebagai makhluk-Nya hanya dapat berusaha dan tawakal untuk menggapai segala keinginan dan kemauan kita, sementara untuk keputusan tergapainya keinginan tersebut itu adalah hak dan kuasa Illahi Robbi.
Maka dari itu, jangan pernah menyerah karena kita tak tahu ada apa di balik setiap peristiwa yang sudah Allah gariskan kepada kita. Ada rahasia di balik rahasia kalau bahasa sufinya. Hehe…
Misalkan kita mengalami kegagalan, kekurangan, kesedihan, dan kekalahan janganlah menyerah terlebih dahulu. Apalagi menyalahkan pada takdir. Sebab sudah sepantasnya kita sebagai manusia untuk senantiasa berjuang.
Bahkan semestinya pun kita banyak-banyak bersyukur karena sudah bisa diberi nikmat hidup, sehat, selamat, dll. Punya nikmat dan rahmat yang lebih dibanding yang lain. Orang yang tuna netra, yang tak dapat melihat saja pun juga masih bersyukur banget sama Allah. Karena dia masih diberi tangan, kaki, dan masih diberi nikmat Iman serta Islam.
Lagian katanya d’Masiv kan “Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pastikan menunjukkan, kebesaran dan kuasa-Nya, bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.” Iya nggak guys.. . ?
Jangan menyerah.. . !! Jangan menyerah.. . !!
            Walau keinginan dan kemauan kita belum tergapai ataupun tak terealisasi, jangan menyerah ya guys. Semoga Insya Allah ini adalah awal dari kesuksesan kita dan ini merupakan jalan yang terbaik buat kita. Karena aku yakin, Allah akan memberikan hasil sesuai dengan apa yang kita usahakan (Q.S An-Najm : 39. “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”) dan Allah bukan tidak mengabulkan doa kita, melainkan Allah sudah mempunyai jalan yang terbaik buat kita untuk masa depan kelak. Insya Allah. J


Ya seperti halnya kisah pengibaratan berikut: “Ketika kuminta pada Allah setangkai bunga segar, Ia beri ku kaktus berduri. Ku pun minta pada-Nya hewan mungil nan cantik, Ia beri ku ulat berbulu. Ku sempat sedih, protes, dan kecewa. Betapa tidak adilnya ini, namun kemudian kaktus itu berbunga sangat indah dan ulat itupun tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang amat cantik.
Itulah jalan Allah... indah pada waktunya!
Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Ia memberi apa yang kita perlukan, kadang kita sedih, kecewa, terluka tapi jauh di atas segalanya Ia sedang merajut yang terbaik untuk kehidupan kita.. . Subhana Allah..”
            ITULAH RAHASIA DI BALIK RAHASIA.

…dan Allah bukan tidak mengabulkan doa kita... melainkan Allah sudah mempunyai jalan yang terbaik buat kita untuk masa depan kelak. Insya Allah.

Friday, October 3, 2014

Pada Suatu Hari Nanti

Gambar dari sini
pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri

pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari

-Sajak Sapardi Djoko Damono